Kesenian di MinangKabau
RANDAI
Randai dilaksanakan dalam bentuk teater arena.
Permainan randai dilakukan dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkah
kecil-kecil secara perlahan, sambil menyampaikan cerita lewat nyanyian secara
berganti-gantian. Cerita randai biasanya diambil dari kenyataan hidup di tengah
masyarakat. Fungsinya sebagai seni pertunjukan untuk hiburan; sebagai penyampai
pesan, nasihat, dan pendidikan. Semua gerakan randai dituntun oleh aba-aba
salah seorang di antaranya, disebut janangteater rakyat dengan memasuki
pencak, musik, tarian dan drama
SALUANG
Saluang adalah alat musik tradisional khas
Minangkabau,Sumatra Barat. Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu
tipis atau talang
TALEMPONG
Talempong adalah
sebuah alat musik khas Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan gamelan dari
Jawa. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari
kayu dan batu
·
BANSI
·
Bansi Bentuknya Pendek dan
memiliki 7 lubang dan dapat memainkan lagu-lagu tradisional maupun modern
karena memiliki nada standar. Setelah tahu bentuknya lalu saya coba untuk
belajar bansi terlebih dahulu karena mudah, saya bawakan musik bansi yang ada
dalam tari pasambahan, dan lumayan mudah. Untuk saluang, sampai saat ini masih
belajar dengan keras karena saya anggap orang yang mahir di saluang berarti
untuk alat musik tiuplainnya pasti mudah.
RABAB
Rabab merupakan kesenian di Minangkabau yang
dimainkan dengan menggesek biola. Dengan rabab ini dapat tersalurkan bakat
musik seseorang.Biasanya dalam rabab ini dikisahkan berbagai cerita nagari atau
dikenal dengan kaba
· Gandang Tabuik
Tabuik berbentuk
bangunan bertingkat tiga terbuat dari kayu, rotan, dan bambu dengan tinggi
mencapai 10 meter dan berat sekitar 500 kilogram. Bagian bawah Tabuik berbentuk
badan seekor kuda besar bersayap lebar dan berkepala “wanita” cantik berjilbab.
Kuda gemuk itu dibuat dari rotan dan bambu dengan dilapisi kain beludru halus
warna hitam dan pada empat kakinya terdapat gambar kalajengking menghadap ke
atas.
Musik Minangkabau
berupa instrumentalia dan lagu-lagu dari daerah ini pada umumnya bersifat
melankolis. Hal ini berkaitan erat dengan struktur masyarakatnya yang memiliki
rasa persaudaraan, hubungan kekeluargaan dan kecintaan akan kampung halaman
yang tinggi ditunjang dengan kebiasaan pergi/merantau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar